Profil Desa Tembok Luwung

Ketahui informasi secara rinci Desa Tembok Luwung mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Tembok Luwung

Tentang Kami

Desa Tembok Luwung di Adiwerna, Tegal, merupakan pusat vital industri logam dan layanan publik. Desa bersejarah dengan Makam Kyai Djinten ini menjadi jantung ekonomi kerajinan metal sekaligus lokasi fasilitas penting seperti Puskesmas dan sekolah.

  • Pusat Industri Logam

    Tembok Luwung ialah jantung industri pengecoran dan pengerjaan logam di Kecamatan Adiwerna, dengan produk yang menopang pasar regional dan nasional.

  • Kaya Nilai Sejarah dan Religi

    Desa ini memiliki situs cagar budaya Makam Mbah Dagan (Kyai Djinten), seorang tokoh penyebar Islam, yang menjadi destinasi ziarah dan penanda sejarah penting.

  • Simpul Layanan Publik Kecamatan

    Keberadaan fasilitas vital seperti Puskesmas Adiwerna, kantor polisi sektor, dan beberapa sekolah negeri menjadikan Tembok Luwung sebagai pusat pelayanan masyarakat untuk Kecamatan Adiwerna.

Pasang Disini

Terletak di jalur strategis Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, Desa Tembok Luwung menjelma menjadi sebuah kawasan yang dinamis dan multifungsi. Lebih dari sekadar permukiman padat, desa ini merupakan episentrum industri kerajinan logam yang telah lama menjadi tulang punggung ekonomi lokal. Di balik deru mesin produksi, Tembok Luwung menyimpan warisan sejarah dan spiritual yang dalam, menjadikannya perpaduan unik antara geliat ekonomi modern dan akar tradisi yang kuat. Potensinya tidak berhenti di sektor industri; desa ini juga mengemban peran vital sebagai pusat layanan publik bagi masyarakat di sekitarnya.

Secara geografis, Desa Tembok Luwung menempati posisi yang sangat mudah diakses. Berada di jalur yang menghubungkan pusat kota Tegal dengan wilayah selatan, desa ini menjadi lintasan ekonomi dan sosial yang ramai. Keberadaannya sebagai pusat industri kecil dan menengah (IKM) logam telah memberikan identitas yang kuat, tidak hanya bagi desa itu sendiri tetapi juga bagi Kecamatan Adiwerna secara keseluruhan. Dengan populasi yang terus bertumbuh dan geliat usaha yang tidak pernah padam, Tembok Luwung menjadi contoh nyata sebuah desa yang mampu menggerakkan roda perekonomian dari lingkup terkecil.

Sejarah dan Asal-Usul Nama

Nama "Tembok Luwung" sarat akan makna filosofis yang berakar dari bahasa dan budaya Jawa. Nama ini terdiri dari dua kata: "Tembok" yang berarti dinding atau benteng dan "Luwung". Berdasarkan penelusuran dari Bausastra Jawa (kamus bahasa Jawa), kata "luwung" merupakan bentuk krama (tingkatan bahasa halus) yang memiliki makna sepadan dengan "luhung" atau "linuwih". Kata tersebut dapat diterjemahkan sebagai luhur, mulia, agung, atau lebih baik. Dengan demikian, secara etimologis, Tembok Luwung dapat diartikan sebagai "Tembok yang Luhur" atau "Benteng yang Mulia". Penamaan ini menyiratkan harapan atau cerminan karakter desa sebagai sebuah tempat yang kokoh, pelindung, dan memiliki nilai-nilai keluhuran.

Nilai sejarah dan spiritual di desa ini diperkuat dengan keberadaan situs cagar budaya yang diakui secara resmi, yaitu Situs Makam Mbah Dagan. Menurut data dari Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemdikbudristek, situs ini merupakan tempat peristirahatan terakhir Kyai Djinten. Beliau dikenal sebagai seorang ulama dan tokoh penyebar agama Islam di wilayah tersebut, khususnya di daerah Balamoa. Kyai Djinten tidak hanya mengajarkan ilmu Al-Qur`an, tetapi juga membekali masyarakat dengan pengetahuan ilmu bertani dan kanuragan (ilmu bela diri dan spiritual).

Makam Kyai Djinten memiliki ciri arsitektur yang unik, di mana bangunannya dibuat berundak-undak atau lebih tinggi dari makam lain di sekitarnya. Keunikan inilah yang membuat beliau juga dikenal dengan sebutan Mbah Undagan atau Mbah Dagan. Kata "undagan" merujuk pada struktur yang bertingkat atau bertangga. Hingga kini, makam tersebut menjadi salah satu destinasi ziarah religi dan menjadi bukti fisik warisan sejarah yang membentuk karakter Desa Tembok Luwung.

Kondisi Geografis dan Demografi

Desa Tembok Luwung secara administratif termasuk dalam wilayah Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah. Lokasinya yang strategis membuat desa ini mudah dijangkau dan menjadi salah satu titik penting di kecamatan tersebut.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tegal tahun 2023, luas wilayah Desa Tembok Luwung yaitu 1,049 km² atau setara dengan 104,9 hektar. Wilayah desa ini berbatasan langsung dengan desa-desa lain di sekitarnya. Di sebelah utara, desa ini berbatasan dengan Desa Tembok Kidul dan Desa Tembok Lor. Di sebelah timur, berbatasan dengan Desa Adiwerna. Sementara di sebelah selatan dan barat, wilayahnya diapit oleh desa-desa lain yang juga menjadi bagian dari dinamika sosial dan ekonomi Kecamatan Adiwerna.

Dari sisi kependudukan, menurut data yang dirilis oleh situs resmi Pemerintah Desa Tembok Luwung, jumlah penduduk desa ini mencapai 10.115 jiwa. Populasi tersebut terdiri dari 5.105 penduduk laki-laki dan 5.010 penduduk perempuan. Dengan luas wilayah 1,049 km², maka kepadatan penduduk Desa Tembok Luwung mencapai sekitar 9.642 jiwa per km². Angka kepadatan ini tergolong sangat tinggi, yang mengindikasikan bahwa Tembok Luwung merupakan kawasan permukiman yang padat dan menjadi pusat aktivitas penduduk. Tingginya kepadatan ini sejalan dengan fungsinya sebagai pusat industri rumahan dan lokasi berbagai fasilitas publik penting. Lahan di desa ini didominasi oleh bangunan permukiman dan tempat usaha, dengan sedikit sisa lahan yang dimanfaatkan untuk pertanian skala kecil atau pekarangan.

Perekonomian dan Potensi Unggulan

Denyut nadi perekonomian Desa Tembok Luwung digerakkan oleh sektor industri kecil dan menengah (IKM), khususnya industri yang berbasis logam. Sejak puluhan tahun, desa ini bersama beberapa desa tetangganya di Kecamatan Adiwerna telah dikenal sebagai sentra produksi pengecoran dan pengerjaan logam. Keterampilan ini diwariskan secara turun-temurun, menjadikan para perajin di Tembok Luwung memiliki keahlian khusus dalam mengolah berbagai jenis logam menjadi produk bernilai ekonomi tinggi.

Produk yang dihasilkan sangat beragam, mulai dari peralatan rumah tangga, komponen mesin pertanian, suku cadang kendaraan, hingga berbagai produk pesanan khusus untuk kebutuhan industri manufaktur yang lebih besar. Skala usahanya bervariasi dari industri rumahan yang dikelola keluarga hingga bengkel kerja (workshop) yang mempekerjakan puluhan karyawan. Produk-produk dari Tembok Luwung tidak hanya memenuhi permintaan pasar lokal di Tegal dan sekitarnya, tetapi juga telah menembus pasar regional dan menjadi pemasok bagi industri-industri di kota besar. Reputasi Tegal sebagai "Jepangnya Indonesia" salah satunya disumbang oleh geliat para perajin logam di Tembok Luwung.

Selain industri logam yang menjadi primadona, sektor jasa dan perdagangan juga berkembang pesat. Tingginya kepadatan penduduk dan lokasinya yang strategis mendorong munculnya berbagai usaha perdagangan, seperti toko kelontong, warung makan, hingga pertokoan yang menyediakan berbagai kebutuhan sehari-hari. Posisi desa yang menjadi tuan rumah bagi beberapa fasilitas publik kecamatan turut menciptakan peluang ekonomi di sektor jasa, seperti fotokopi, percetakan, dan layanan pendukung lainnya. Inisiatif ekonomi berbasis komunitas juga mulai terlihat, seperti adanya program pengelolaan sampah yang memiliki nilai ekonomi, yang menunjukkan adanya kesadaran untuk memadukan kelestarian lingkungan dengan pemberdayaan masyarakat.

Pemerintahan dan Pembangunan Desa

Roda pemerintahan di Desa Tembok Luwung berjalan secara aktif dan terstruktur. Berdasarkan data BPS Kabupaten Tegal untuk tahun 2023, Pemerintah Desa Tembok Luwung dipimpin oleh seorang Kepala Desa, Sugi Pranoto, SE, yang dibantu oleh Sekretaris Desa, Aripin, S.Kom, beserta jajaran perangkat desa lainnya. Keberadaan situs resmi desa dan transparansi informasi, seperti publikasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes), menunjukkan komitmen pemerintah desa terhadap tata kelola yang baik dan akuntabel.

Pembangunan infrastruktur dan layanan publik menjadi fokus utama pemerintah desa, mengingat statusnya sebagai salah satu desa terpadat di Kecamatan Adiwerna. Pembangunan dan perbaikan jalan lingkungan, drainase untuk mengatasi potensi genangan air saat musim hujan, serta penerangan jalan umum merupakan beberapa program prioritas yang terus dijalankan.

Secara signifikan, Desa Tembok Luwung memiliki peran penting sebagai pusat pelayanan publik di tingkat kecamatan. Di wilayah desa ini berdiri Puskesmas Adiwerna, yang menjadi fasilitas kesehatan utama bagi puluhan ribu warga di seluruh kecamatan. Selain itu, beberapa fasilitas penting lainnya seperti Kantor Kepolisian Sektor (Polsek) Adiwerna dan Kantor Urusan Agama (KUA) juga berlokasi di desa ini. Di bidang pendidikan, terdapat beberapa sekolah dasar negeri, antara lain SD Negeri Tembok Luwung 02 dan SD Negeri Tembok Luwung 04, yang menjadi sarana pendidikan dasar bagi anak-anak di desa dan sekitarnya. Kehadiran berbagai fasilitas vital ini menegaskan posisi Tembok Luwung bukan hanya sebagai desa otonom, tetapi juga sebagai simpul pelayanan yang menopang kehidupan masyarakat Kecamatan Adiwerna secara luas.